SUMBAR-Ketika melihat banyaknya ketimpangan didunia kepariwisataan kami bersama Green Tourism Institute bersama para pemuda setempat berusaha memberi solusi.
Bersama Green Tourism Institute yang kami dirikan semenjak awal 2000an berusaha mengcreate Green Tourism Destination.
Sebuah destinasi wisata yang protect the cultures, protect the natures, empower and bring benefit for local people serta support conservation yang menurut kami bisa menjadi solusi dan menjadi role model kepariwisataan dunia.
Dengan pemuda setempat Sabarata Bangun kami baru saja berhasil membangun Green Village sebuah resort sederhana dikawasan Bukit Lawang - Langkat Sumatera Utara. Kami membangun resort tersebut karena untuk mewujudkan mimpi besar dari seorang Sabar yang ingin sebagian profit dari resort tersebut disumbangkan untuk biaya sekolah anak - anak. Tapi baru saja bangunan selesai dibuat dan baru saja beroperasi tiba - tiba tahun lalu banjir bandang datang tiba - tiba dan menghancurkan hampir seluruh bangunan kami. Ondeh.
Tapi kami tidak patah semangat dan tetap berjuang untuk mewujudkan mimpi kami. Dan Alhamdulillah sekarang Sabar bersama masyarakat setempat dan dibantu oleh Project Wings - Jerman berhasil mewujudkan sebuah destinasi Ecobrick terbesar didunia menurut Jakarta Post edisi 21 Februari 2021.
Tapi ujian lain yang cukup berat menimpa kami kembali. 2 hari yang lalu kantor Tabuik Diving Club (TDC) komunitas Desa Apar - Pariaman Sumatera Barat yang juga binaan kami habis terbakar dan menghanguskan seluruh peralatan selam dan aset berharga lainnya. Ondeh.
TDC bersama GTI selama kurang lebih 10 tahun telah berhasil mewujudkan lahan mangrove di Apar yang sebelumnya gersang menjadi taman mangrove yang rimbun dan indah yang menjadi destinasi kebanggaan Pariaman yang membawa income dan mengangkat nama Pariaman sendiri karena termasuk 50 destinasi wisata terbaik versi kemenparekraf dan meningkatkan kunjungan bahkan dari universitas - universitas terbaik dunia.
Dan bukan itu saja bahkan TDC berhasil menyulap terumbu karang yang rusak menjadi taman bawah laut yang indah.
Alhamdulillah anak - anak nelayan binaan GTI ini bahkan sudah mendapat penghargaan Kalpataru.
Tapi apa boleh buat kami harus berusaha memulai dari nol lagi.
Apalagi ditambah dengan kondisi pandemik yang membuat GTI tidak bisa banyak berbuat apa. Selama ini kami biasa melakukan dengan dana sendiri hasil keuntungan dari bisnis pariwisata dan tamu - tamu kami yang membantu. Hampir 2 tahun kami tidak mendapat income bahkan bisa dibilang matisuri.
Tapi seperti biasa kami tidak patah semangat. Bahkan kami tetap berusaha mengcreate destinasi - destinasi sebagai Green Tourism Destination dengan salah satu mimpinya membuat " World Naval Marine Park " diSumbar yang mana 35 Angkatan Laut dunia mempunyai taman bawah laut diSumbar sebagai hadiah yang telah saya berikan untuk Angkatan Laut dunia waktu acara Komodo Excercise 4 tahun yang lalu di Kota Padang.
Dan kami yakin kami tidak sendiri. Kami yakin banyak ingin turut berjuang dan membantu perjuangan kami dalam mewujudkan Indonesia sebagai Green Tourism Destination dan menjadi solusi pariwisata dunia.
Dan bagi yang ingin turut membantu perjuangan kami dan turut berjuang bersama kami baik perorangan atau perusahaan dapat mengirimkan bantuan dan donasi kerekening kami dibawah ini.
Green Tourism Institute bank BNI no. 0860895859
Thanks for being a Green Friend of Indonesia !
Ridwan Tulus
www.sumatraandbeyond.co
International Green Tour Operator
Support for
Green Tourism Institute