Kuncipos.com - Prosesi pengukuhan pendirian lembaga dan pelantikan pengurus itu, dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah Jorong Lekok Batugadang, Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti. Sabtu, (13/08/2022).
Turut dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Sumatera Barat Dr. Bakhtiar, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PWM Sumbar Ki Jal Atri Tanjung, MH, Sekretaris LPCR PWM Sumbar Al Imran Yunus dan Wakil Sekretaris H. Akhyar, pemuka masyarakat setempat, anggota kelompok tani binaan Muhammadiyah, jamaah masjid, dan mahasiswa Unes-AAI Padang yang sedang melaksanakan program KKN di nagari itu.
Pengurus yang dilantik itu terdiri dari Ketua Fauzan Zul Astri, SE; Wakil Ketua Usra Berlian, S.Hum; Sekretaris Adrizalman, S.Psi; Wakil Sekretaris Rusdi, S.Hut; dan Bendahara Tri Septi Suryaningsih, SE; dan para pembina yang terdiri dari Dr. Bakhtiar, Afrizal Harun, S.Ag., dan Sepris Yonaldi, MM.
Sedangkan Badan Pengawas diketuai langsung oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sungai Nanam Syarif Usman, dan anggota-anggota Siti Nurhaliza dan Doni Putra.
Afrizal yang juga merupakan ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Solok itu, dalam arahannya sesaat menjelang melantik pengurus mengatakan, sebagai bagian dari sistem manajemen Persyarikatan Muhammadiyah, para pengurus diharap menunaikan tugas kepemimpinan dengan baik dan mencintai amanah yang diberikan.
“Kalau sudah berniat baik dan mencintai amanah, maka tugas yang diemban pasti akan mendapatkan pertolongan Allah dan dimudahkan dalam melaksanakannya. Koperasi syariah yang beranggotakan kelompok tani binaan Muhammadiyah ini, diyakini akan berkembang dengan baik, bila manajemennya sudah benar,” katanya.
Afrizal mengingatkan, sebagai sokoguru perekonomian nasional yang berbasis rakyat, koperasi tidak lagi menjadi hal asing bagi masyarakat Minangkabau, karena terlahir dari sistem yang sudah hidup dan berkembang dalam tatanan budaya masyarakat. Pertama kali, sebutnya, koperasi didirikan oleh Dr. Muhammad Hatta, yang merupakan proklamator RI dan berasal dari keturunan Minangkabau.
“Pertama kali koperasi didirikan orang Minang, berkembang di Minang, dan meluas jadi program nasional. koperasi adalah bentuk kerjasama ekonomi, khususnya tolong menolong, sehingga yang berekonomi lemah jadi berdaya, menentang kesenjangan ekonomi. Ini merupakan wujud semangat kebersamaan, bukan semangat perseorangan,” katanya.
Bakhtiar yang merupakan putra Nagari Sungai Nanam dalam sambutannya menjelaskan, koperasi syariah ini merupakan kelanjutan dari program kerja kelompok tani dan gabungan kelompok tani binaan Muhammadiyah setempat. Menariknya, kata dia, anggota keltan dan gapoktan itu mayoritas adalah generasi muda atau kaum milenial.
“Sudah ada tiga kelompok tani (keltan) yang tergabung dalam Kelompok Tani At-Tanwir dengan total anggota 120 orang. Mulanya, koperasi ini beranggotakan 40 orang, lalu berkembang dengan mengikutsertakan seluruh anggota keltan. Diharap ke depan akan terus bertambah anggotanya,” ujar dosen UIN Imam Bonjol itu.
Pada kesempatan yang sama, Ki Jal yang tampil menjadi narasumber pada kegiatan tabligh akbar di masjid setempat menegaskan, sesama umat Islam harus saling memberi spirit, semangat baru membangun hubungan baik dengan Allah dan dengan manusia.
“Inilah yang menjaga manusia dari bencana dan malapetaka yang akan merusak suatu negeri. Hati yang tidak sehat akan terobati ketika kita berada di masjid, karena di masjid kita saling mendoakan. Umat Islam harus waspada juga, karena akan banyak rintangan di masa mendatang,” katanya. (Dikutip dari Potretkita.net)